Perbedaan Batik Tulis, Batik Cap,
Batik Printing dan Kain Tekstil Motif Batik
Batik
Tulis
A. Pengertian
Batik
Tulis adalah sebuah kerajinan tangan (menggunakan canting sebagai alat
membatik) yang mempunyai nilai seni yang tinggi dan merupakan sebuah bagian
dari budaya Indonesia sejak dahulu kala. Mempunyai ciri khas yaitu bau kain
seperti lilin dan hasil malamnya tembus (bolak-balik) dikedua sisi.
B.
Waktu
Pembuatan
Memakan
waktu kurang lebih satu minggu, bahkan bisa dua minggu jika motif batik yang
dibuat lumayan rumit.
C.
Cara
Membuat
Berikut
ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis:
Ø Kain
mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
Ø Canting
sebagai alat pembentuk motif,
Ø Gawangan
(tempat untuk menyampirkan kain)
Ø Lilin
(malam) yang dicairkan
Ø Panci
dan kompor kecil untuk memanaskan
Ø Larutan
pewarna
Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik
tulis ini:
1.
Langkah pertama adalah
membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya
tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat
motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum
yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang
terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan
batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu.
Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.
2.
Setelah selesai
melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan
canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
3.
Tahap selanjutnya,
menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak
berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar.
Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian
yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
4.
Tahap berikutnya,
proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan
mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .
5.
Setelah dicelupkan,
kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
6.
Setelah kering, kembali
melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan
canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang
pertama.
7.
Kemudian, dilanjutkan
dengan proses pencelupan warna yang kedua.
8.
Proses berikutnya,
menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut
dengan air panas diatas tungku.
9.
Setelah kain bersih
dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan
penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan
kedua.
10.
Proses membuka dan
menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna
dan kompleksitas motif yang diinginkan.
11.
Proses selanjutnya
adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas.
Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah
digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini
tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian
atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya
luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.
12.
Proses terakhir adalah
mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya
sebelum dapat digunakan dan dipakai.
D.
Gambar
(Beberapa Contoh Motif Batik)
Motif Batik Kawung
Motif Batik Parang Kusumo
Motif Batik Timbal
Motif Batik Truntum
Motif Batik Sido Asih
Motif Batik Sido Mukti
Batik Cap
A.
Pengertian
Batik cap adalah
jenis batik yang pengerjaannya menggunakan tangan. Cap tersebut dicelupkan ke
dalam lilin panas, kemudian ditekan atau dicapkan pada kain.
B. Waktu
Pembuatan
Memakan waktu lebih
cepat dari batik tulis yaitu dua sampai tiga hari saja, karena cetakan motif
sudah ada.
C. Cara
Pembuatan
Ø Kain mori diletakkan di atas meja datar
yang telah dilapisi dengan bahan yang empuk.
Ø Malam direbus hingga mencair dan
dijaga agar suhu cairan malam ini tetap dalam kondiri 60° s/d 70° Celcius.
Ø Canting Cap lalu dimasukkan
kedalam cairan malam tadi (kurang lebih 2 cm bagian bawah canting cap yang
tercelup cairan malam).
Ø Canting Cap kemudian di-cap-kan
(di-stempel-kan) dengan tekanan yang cukup di atas kain mori yang telah
disiapkan tadi.
Ø Cairan malam akan meresap ke
dalam pori-pori kain mori hingga tembus ke sisi lain permukaan kain mori.
Ø Setelah proses pengecapan pada
kain selesai dengan berbagai kombinasi canting cap yang digunakan, selanjutnya
kain mori akan dilakukan proses pewarnaan, dengan cara mencelupkan kain mori
ini ke dalam tangki yang berisi warna yang sudah dipilih.
Ø Kain mori yang permukaannya
telah diresapi oleh cairan malam, tidak akan terkena dalam proses pewarnaan
ini.
Ø Setelah proses pewarnaan,
proses berikutnya adalah penghilangan berkas motif cairan malam melalui proses
merebus kain.
Ø Sehingga akan nampak 2 warna,
yaitu warna dasar asli kain mori yang tadi tertutup malam, dan warna setelah
proses pewarnaan tadi.
Ø Jika akan diberikan kombinasi
pewarnaan lagi, maka harus dimulai lagi dari proses pengecapan kain sampai
proses perebusan kain.
Ø Hal yang menarik dari batik cap
adalah pada proses perkawinan warna, karena permukaan kain mori yang telah
diwarna sebelumnya akan diwarna lagi pada proses pewarnaan berikutnya, sehingga
perlu keahlian khusus dalam proses pemilihan & perkawinan warna.
Ø Oleh karena proses pewarnaan
yang berulang-ulang dan menyeluruh pada setiap pori-pori kain mori, maka warna
pada batik cap cenderung lebih awet dan tahan lama dibandingkan dengan batik
yang lain.
Ø Proses terakhir dari pembuatan
batik cap adalah proses pembersihan dan pencerahan warna dengan soda.
Selanjutnya dikeringkan dan disetrika.
D.
Gambar
Ciri- Ciri:
Ø Terdapat
pengulangan ragam hias. Garis-garis pada motif pun lebih lebar daripada garis
pada batik tulis.
Ø Permukaan
kain lebih mengkilat. Warna dan motif tak tembus. Bagian belakang kain lebih
pudar.
Ø Warna
dasar kain lebih tua dari warna motif, karena pada batik cap, bagian dasar
motif mengalami proses penutupan malam.
Ø Antara
ornamen yang satu dengan ornamen lainnya pasti sama, namun bentuk isi tidak
rapi, agak renggang dan agak kaku. Apabila isen-isen agak rapat maka akan
terjadi mbeleber (goresan yang satu dan yang lainnya menyatu, sehingga
kelihatan kasar).
Ø Corak
besar-besar dan teratur (sama).
Ø Kain
yang digunakan cenderung kaku meskipun terkadang batik cap juga menggunakan
kain sutra dan kain katun mori.
Batik Printing
A.
Pengertian
Batik Sablon atau Batik Printing adalah salah satu
jenis hasil proses produksi batik yang teknis pembuatannya melalui proses
sablon manual (seperti pembuatan spanduk / kaos), atau printing mesin pabrik.
B.
Waktu Pembuatan
Memakan waktu lebih cepat dari batik cap yaitu kurang
lebih lima menit, karena sekali cetak satu warna sesuai ukuran plangkan yang
digunakan.
C.
Cara Pembuatan
Proses pembuatan batik sablon printin adalah sebagai berikut:
Ø
Siapkan
desain dalam ukuran satu bahan, kurang lebih ukuran 2 x 1 meter.
Ø
Cetak film
desain dalam plankan (plankan yang digunakan untuk batik, pori-porinya lebih
besar dibandingkan dengan plankan yang biasa digunakan untuk spanduk atau
kaos).
Ø
Jumlah
plankan yang dibutuhkan adalah sesuai dengan jumlah warna yang akan digunakan.
Ø
Siapkan kain
mori dasar yang akan disablon, dengan posisi kain mori yang kencang.
Ø
Letakkan
plankan di atas kain, lalu tuangkan pewarna dan tarik pewarna dari ujung
plankan ke ujung plankan lainnya dengan valet.
Ø
Keringkan
kain mori yang telah diberikan warna.
Ø Ulangi langkah di atas, untuk setiap perbedaan warna
dan desain.
D. Gambar
Ø Motif bisa
tidak berulang.
Ø Desain bisa
lebih detail.
Ø Warna pada
kain hanya tebal di salah satu sisi.
Kain Tekstil Motif
Batik
A.
Pengertian
Yaitu kain tekstil yang berupa gulungan besar dimana
kain tersebut sudah ada motif batiknya dan biasanya lumayan rumit.
B.
Waktu Pembuatan
Memakan waktu amatlah cepat, karena dalam sekali
buat menggunakan satu gulungan kain sehingga hasil yang diperoleh pun lebih
banyak.
C.
Gambar dan Ciri-Ciri:
Daftar Pustaka














