Type Here to Get Search Results !

Jurnalistik berbahasa Jawa - oknum merokok dijalan



  
                                                                    nitih motor dipunsambi ses
Ngerokok inggeh menika kagiatan angenipun nyumet mabako lajeng dipunses utawi dipun rokok . wonten era milinium utawi jaman sak menika ngerokok menika ingkang sampun ngerokok sanget kathah wonten ingkang pelajar utawi masyarakat , ananging ngerokok menika sanget behaya kagem piyambakipun wonten oknum ingkang ngerokok menika wonten mergi saha nyambi menawi badhe lelungan nitih kendaraan , tuladhanipun menawi wonten mergi lajeng nitih motor menika wonten ingkang nyambi ses utawi ngerokok janipun menika sampun dados bebaya kagem piyambakipun kaliyan pengendara senesipun lajeng menawi latunipun ijal menika nggih saget ndamel perkara kangem pengendara sanesipun, inggih menawi pengendara senesipun saget terima menawi beten menika inggih saget dadosaken perkara lan bebaya marang ingkang ngeses wonten mergi kala wae . ngerokok utawi ses menika inggih sampun dados tren kagem pelajar amargi menawi sampun ngerokok menika saget ketingal keren utawi gaul ananging menawi dipun tinggali saking kesehatan nggih saget ndadosaken penyakit ingkang awis lan bebaya. Wonten dinten setu menika kula gadhah kanca ingkang ngeraoskaen bila ngerokok wonten mergi menika saget ndamel bebaya kagem tiyang sanes amargi kana kula menika netranipun keno latu rokok saking pengendara ingkang nembe ngerokok utawi ses lajeng kanca kula dipun periksakaken lanjeng netranipun kanca kula menika iritasi. Lajeng kula nngih nate ngeraoskane menwai kula riyen nyarter kol/anguktan umumbapakipin ingkang nyetir menika nggih ngerokok wonten mobil lajeng latunipun nggih namung sembarangan angenipun buang , dados sak menika beten namung pengendara motor kemawing ananging saget sedaya pengendara ingkang ngerokok wonten mergi
Dados kagem masyarakat kaliyan pelajar utawi ingkang perokok menika beten angsal menawi berkendara kaliyang ngerokok amargi menika sanget ndadosaken bebaya kagem piyambakipun kaliyan tiyang sanges ,UU wonten Negara inggih sampun wonten pasal 208 UU lalu lintas nagturaken bilih sedaya masyarakat ingkang berkendara menwai beten wajar utawi ndamel kegiatan ingang beten sae utawi nganggu konsenterasi pengendara sanesipun saget wonten pidananipun inggih menika tiga sasi penjara lan dendanipun Rp. 750.000 dados kagem masyarakat mugi tansah beten ngelangar ingkang sampun Negara damlem perturanipun dan kepareng sedaya saget tertib angenipun berkendara beten namung ngerokok kaliyang berkendara ananging nggih sedaya peraturan ingakng sampun berlaku.




Bahasa Indonesia:

                                                                      Merokok Sambil Berkendara
Merokok adalah suatu kegiatan yang membakar tembakau dan menghirupnya. Diera milinium ini merokok sudah banyak dilakukan oleh para pelajar dan masyarakat pada umumnya dan didominasi kaum adam. Sayangnya merokok ini selagi berbahaya ternyata ada oknum yang melakukan merokok dijalan. Dalam artian merokok sambil berkendara, merokok memnag tidak menguntungkan bagi pengunanya maupun orang lain parahnya terdapat oknum yang merokok tidak pada tempatnya. Sebagai contoh meroko saat berkendara, banyak masyarakat yang masih merokok dalam berkendara padahal itu sangat tidak menguntungkan terhadap perseorangan maupun penguna jalan raya, bagaimana tidak ?, saat merokok dalam berkendara tak hanya asap yang mencemari pengendara lain tetapi abu rokok yang berterbanggan tak sesuai aturan, memang bila itu tak kena pengendara lain itu tidak masalah tetapi ketika ada perokok yang merokok berkendara itu membuat abu rokok berterbangan dan mengenai mata penguna jalan yang lain. Itu akan berdapat tidak baik, iya bila pengendara lain itu tak mengenainya tetapi bila ada yang mengenai dan dia tidak terima maka akan terjadi keruguan masing-masing entah perokoknya akan terkena marah ataupun meuntutnya sebab abu rokok itu bila mengenai mata maka akan terjadi iritasi. Menurut survai yang saya dapat masoh banyak yang melakukannya dan didomilisi orang remaja ataupun pelajar, mungkin karena ramaja maupun pelajar itu “labil”, karena diera remaja ataupun pelajar itu merokok sudah menjadi trend karena remaja ataupun pelajar itu meyakini bila siapa yang merokok itu terlihat keren ataupun suatu kebanggan tetapi disini membuat para pengendara lain merasa tidak etis ataupun berasumsi “ kaya orang tak punya tempat rokok”. Karena waktu sabtu sore teman saya juga mendapat musibah terkena abu rokok di matanya dan harus di periksakan ke dokter karena mendapat iritasi mata, tetapi bapak-bapak yang merokok di jalan itu seperti tidak merasa bersalah akan kejadian tersebut, tak hanya pengendara motor tetapi terkadang pengendara mobilpun demikian , seperti yang saya alami sendiri ketika saya menyewa mobil angkutan, disitu sayang sedang duduk didepan dan mengantarkan barang saya disedayu tak berapa lama ketika berhenti di lampu merah, bapaknya mengeluarkan rokoknya dan menghidupkannya, dalam hati saya ini membertahu bahwa itu tidak baik tetapi saya masih merasa tidak enak dan anehnya ketika bapak itu nyopir dan ngobrol dengan saya, disela-sela ngobrol bapaknya membuang abu rokoknya di luar candela. Saya jadi bertanya-tanya apakah bapak itu tidak merasa kasian dengan pengendara lainnya dan saya jadi keingat teman sayang yyang pernah mendapatkan luka yang disebabkan oleh abu rokok, setelah berapa lama bapaknya pun habis rokoknya dan disitu saya berpikir mungkin puntung rokoknya akan di buang didalam mobil dan akan dibuang setelah sampai tujuan dan ternyata puntung rokoknya juga dibuang sembarangan di luar mobil dan seperti tanpa ada merasa bersalah kepada pengendara lainnya.
Jadi buat masyarakat khususnya untuk para perokok diharap merokok itu pada tempatnya dan jangan sekali-kali merokok saat berkendara karena yang akan dirugikan tidak hanya perokoknya tetapi juga pengendara lainnya didalam undang-undang juga sudah terdapat bagimana kita merokok dan dimana kita boleh merokok. Karena didalam pasal 283 UU lalu lintas mengatur, setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor dijalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrai dalam mengemudi, dipidana dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan kurungan atau denda paling banyak Rp. 750.000. dari kutipan pasl tersebut sebenarnya sudah bisa sangat dipahami bahwa merokok juga termasuk kegiatan lain yang menganggu konsenterasi berkendara yang menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan dan sebagainya karena rata-rata pengendara motor yang merokok tidak mengunakan helm dan pengendara yang merokok juga menganggu konsenterasi pengendara lainnya yang bisa mengakibatkan kecelakaan ataupun hal-hal yang tidak diinginkan. Bisa diambil kesimpulan bahwa merokok berkendara itu membahayakan diri sendiri dan pengendara lainnya dan apabila melakukannya itu sama dengan artian orang yang merokok sambil berkendara termasuk melanggar norma-norma Negara atupun sudah sama arti melangar undang-undang Negara Republik Indeonesia.
Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.