TERBUAT VS MEMBUAT
Kata
tersebut terkadang banyak perbedaan antara dua insan yang memandang beda sudut
pandang, terbuat adalah hal yang dari
penciptanya sudah dicetakkan dari berbagi kebutuhan hanya saja membaut tersebut
lahir setelah terbuat. Manusia terbuat
dari keseriusan dua insan yang berbeda, jelas hal tersebut tak lupa dari kata
membuat kenapa demikian? Karena hal tersebutlah yang akan berjalan dan
melengkapi dari segi sisi, entah sisi dalam hati, materi maupun keseriusan
kedua insan.
Dari
cinta, kehidupan dan mencari jati diri itu tak lepas dari terbuat dan membuat,
sudah ku katakan dalam paraf diatas bahwa cinta juga membutuhkannya. Dalam hal
kehidupan manusia juga harus bisa membedakan antara terbuat dan membuat. Entah membuat
perbuahan ataupu terbuat untuk tetap bejalan dalam waktu. Maksudnya, terbuat
untuk terus berjalan adalah manusia itu tak boleh goyah maupun berhenti dalam
dikejar waktu, emang manusia diberi dua pilihan antara diam ditempat tengelam
oleh waktu maupun berlari dikejar waktu. Perbedaan tersebut bisa dilihat ketika
kalian bermalasan ataupun berjuang sampai kalian mengeluh, tapi ingat atas
dasar terbuat dan membuat itu akan menjadi jalan hidup kalian menentukan hari
dimana kalian bisa duduk dikursi sembari menyeruput kopi dan melihat anak cucu
kalian tanpa kelaparan dan tentunya ketika kalian meninggalkan semua yang
dititipkannya akan tenang walau tangisan akan menguyur wajah wajah yang
menyayangimu.
Oke
kali ini aku juga akan mengulik mengenai jati diri dalam diri kalian, jati diri
itu juga terdiri dari terbuat maupun membuat. Seseorang yang secara terbuat
dari kedua insan manusia yang berbeda akan bingung dan mencari membuat untuk
diri sendiri, memang hal tersebut sangat sulit untuk beberapa orang, entah ada
yang terjebak dan bangkit. Tetapi atas dasar terbuat manusia harus segera
membuat dalam arti melengkapi untuk jenjang yang lebih berat. Bagai anak tangga
yang semakin naik semakin menakutkan, kenapa demikian ? karena menurutku,
seperti roda berputar itu salah atau bisa disebut tak akan ku setujuhi. Karena hal
tersebut membuat manusia paham, bila diatas akan tetap dibawah walau sekuat
apapun pertahannya, tetapi bila sepertia anak tangga yang semakin dipijak
semakin tinggi itu membuat manusia akan tetap berhati-hati dan tetap melihat
kebawah walau tujannya semakin keatas dan semakin tinggi.
Nahhhh
hal terbuat dan membuat saya jabarkan seperti itu, mungkin kalian ada hal yang
berbeda pemahaman dengan saya, itu tidak masalah! Karena sebagai manusia itu
adalah wajar.
Benny naziro
Senin kliwon, 11 oktober 2021